Waktu berlalu. Bahkan saat rasanya mustahil, waktu tetap terus berjalan. Bahkan di saat setiap detik pergerakan jarum jam terasa menyakitkan, bagaikan denyut nadi di balik luka memar. Waktu seakan berlalu di jalan yang tidak rata, bergejolak dan diseret-seret, namun terus berjalan. Bahkan bagiku.
Nantinya akan terasa seolah-olah aku tak pernah ada. Kata-kata itu berkelebat di benakku, tak lagi terdengar jelas dan sempurna seperti halusinasiku. Sekarang itu hanya kata-kata, tanpa suara, seperti tulisan yang tercetak di buku. Hanya kata-kata, tapi kata-kata itu mengoyak lubang di dadaku hingga terbuka lebar. Aku bertanya-tanya berapa lama ini akan berlangsung. Mungkin suatu saat nanti, bertahun-tahun dari sekarang--bila kepedihan itu mereda hingga ke tahap aku sanggup menanggungnya--aku akan bisa mengenang kembali beberapa bulan pendekyang akan selalu menjadi masa-masa terindah dalam hidupku. Dan, jika kepedihan ini bisa cukup mereda hingga membuatku mampu berbuat begitu, aku yakin akan merasa bersyukur atas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar